Mataram – Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Nusa Tenggara Barat mengecam tindakan oknum petugas yang melakukan intimidasi terhadap wartawan Lombok Timur.
Saat itu, korban meliput peluncuran program Makan Bergizi Gratis (MBG), Selasa 14 Januari 2025 di salah satu Pondok Pesantren, Desa Rumbuk Timur, Lombok Timur.
Wartawan Selaparang TV yang juga anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lombok Timur ini, mengalami intimidasi dan perampasan kamera secara paksa saat melakukan peliputan di Dapur Mitra Makanan Bergizi tersebut.
Video hasil liputan yang sempat diambil oleh Baiq Silawati, dihapus secara paksa oleh seorang petugas gizi dapur bernama Wawan. Kejadian bermula ketika Baiq sedang merekam kondisi dapur yang, menurut keterangan, terlihat becek dan para petugas dapur tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) selama beraktivitas.
Baiq Sila menceritakan, saat liputan ke dapur Makanan Bergizi Gratis yang ada di Ponpes mantan Bupati Lotim, HM Sukiman Azmy, bertemu dengan penanggung jawabnya, Wawan.
Korban mengambil gambar sisi lain soal kondisi dapur yang becek.
Saat mengambil gambar, ia dihardik Wawan dan diminta masuk ke satu ruangan.
Ia diingatkan, peliputan tidak diperbolehkan karena kondisi karyawan mereka belum siap, terutama karena tidak menggunakan APD.
Ia juga menjelaskan bahwa dirinya sempat berusaha mempertahankan rekaman gambar yang sudah diambil, tetapi akhirnya video tersebut tetap dihapus oleh oknum tersebut.
Dampak kasus ini, korban mengalami shock dan trauma. Kendati demikian, ia tetap liputan Rabu 15 Januari 2024.
Terkait kejadian ini, KKJ NTB yang merupakan perkumpulan sejumlah organisasi seperti PWI NTB, AJI Mataram, IJTI NTB, AMSI NTB, termasuk LSBH NTB, melakukan langkah langkah sekaligus menyatakan sikap:
Demikian pernyataan sikap ini kami sampaikan untuk jadi perhatian bersama, sekaligus menjaga martabat dan kemerdekaan pers.
Mataram, Rabu 15 Januari 2025
Salam
Koordinator KKJ NTB (Haris Mahtul)
Sekretaris (Hans Bahanan)